Dari STMIK–AMIK Riau Menjadi Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI): Tonggak Baru Pendidikan Tinggi di Riau

Pekanbaru – Sebuah babak baru dalam sejarah pendidikan tinggi di Provinsi Riau resmi dimulai. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 232/E/0/2024 yang diterbitkan pada 13 Maret 2024, STMIK–AMIK Riau secara resmi bertransformasi menjadi Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI).

Transformasi ini menjadi penanda penting perjalanan panjang lembaga pendidikan yang telah lebih dari tiga dekade berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan kini memperluas kiprahnya ke berbagai bidang keilmuan baru, termasuk hukum dan bisnis.

Akar Sejarah: Dari AMIK dan STMIK Riau

Cikal bakal USTI berawal dari AMIK Riau (Akademi Manajemen Informatika dan Komputer) yang berdiri pada awal tahun 1990-an di bawah naungan Yayasan Komputasi Riau (YKR). Akademi ini menjadi salah satu pelopor pendidikan komputer di Provinsi Riau, dengan fokus awal pada pengembangan program Diploma III Manajemen Informatika.

Beberapa tahun kemudian, meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan tinggi di bidang teknologi informasi melahirkan STMIK Riau (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) yang menyelenggarakan program Strata Satu (S1) seperti Teknik Informatika dan Sistem Informasi.

Pada tahun 2006, kedua institusi tersebut resmi bergabung menjadi STMIK–AMIK Riau, menyatukan kekuatan akademik dan manajerial untuk memperluas akses pendidikan teknologi di Riau. Seiring perjalanan waktu, lembaga ini terus berinovasi, memperluas program studi, dan memperkuat kualitas akademik melalui akreditasi yang terus meningkat.

Transformasi Menuju Universitas

Perjalanan panjang tersebut akhirnya berbuah manis. Setelah melalui proses evaluasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X, STMIK–AMIK Riau dinyatakan layak bertransformasi menjadi universitas.

Momentum bersejarah ini ditandai dengan penyerahan SK resmi perubahan bentuk menjadi Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI) pada Maret 2024, di kantor LLDikti, disaksikan oleh jajaran pimpinan yayasan, rektorat, dosen, dan sivitas akademika.

Dengan perubahan status ini, USTI kini menaungi delapan program studi dari berbagai rumpun ilmu, termasuk tambahan lima program studi baru di luar bidang teknologi informasi. Salah satu di antaranya yang menjadi perhatian besar publik adalah Program Studi Hukum Bisnis, sebagai langkah strategis universitas memperluas cakupan akademiknya menuju integrasi antara sains, teknologi, dan hukum bisnis modern.

Karakter dan Fokus Prodi Hukum Bisnis USTI

Sebagai prodi baru yang lahir di lingkungan universitas berbasis sains dan teknologi, Program Studi Hukum Bisnis USTI mengusung karakter inovatif, adaptif, dan visioner. Prodi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia hukum dan bisnis modern yang semakin kompleks dan terhubung dengan perkembangan teknologi digital.

Dengan pendekatan multidisipliner, Prodi Hukum Bisnis USTI membekali mahasiswa tidak hanya dengan pemahaman hukum positif dan teori keadilan, tetapi juga kemampuan analisis bisnis, literasi digital, serta etika profesional. Fokus pembelajarannya diarahkan pada pembentukan lulusan yang mampu menjadi penghubung antara kepentingan hukum, ekonomi, dan teknologi.

Tiga Profesi Unggulan Prodi Hukum Bisnis USTI

Dalam upaya melahirkan lulusan yang siap bersaing di dunia profesional, Prodi Hukum Bisnis USTI menyiapkan profil lulusan unggulan yang diarahkan pada tiga profesi utama, yaitu:

  1. Lawyer/Pengacara Bisnis
    Profesional hukum yang memiliki kompetensi dalam menangani perkara-perkara bisnis, komersial, dan korporasi. Lulusan diarahkan menjadi advokat yang berintegritas, memahami kontrak bisnis, hukum investasi, serta penyelesaian sengketa perdagangan modern.

  2. Legal Drafter/Perancang Perundang-undangan
    Ahli yang mampu merancang regulasi, kebijakan, atau instrumen hukum perusahaan dan pemerintahan dengan pendekatan sistematis dan berbasis bukti (evidence-based policy). Lulusan dibekali kemampuan teknis dalam menyusun naskah akademik, rancangan undang-undang, maupun peraturan korporasi internal.

  3. Mediator Bisnis dan Penyelesaian Sengketa Alternatif (ADR Specialist)
    Profesional yang berperan sebagai penengah (mediator) dalam sengketa bisnis, baik nasional maupun internasional. Lulusan diarahkan memiliki keahlian komunikasi, negosiasi, dan pemecahan masalah secara damai sesuai dengan prinsip win-win solution dalam dunia bisnis.

Ketiga profil ini menjadi fokus utama pengembangan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) di Prodi Hukum Bisnis USTI. Dengan dukungan dosen praktisi, jejaring profesi hukum, dan kemitraan industri, prodi ini berkomitmen mencetak sarjana hukum bisnis yang cerdas, profesional, dan beretika.

Visi Baru, Semangat Baru

Transformasi menjadi USTI bukan sekadar perubahan nama atau bentuk kelembagaan, melainkan lompatan strategis menuju universitas berdaya saing global. Dengan semangat baru, USTI berkomitmen Menjadi universitas unggul dalam sains dan teknologi yang berlandaskan nilai Islam dan budaya Melayu di tingkat nasional dan global pada tahun 2035.

Menuju Masa Depan Pendidikan yang Transformatif

Dengan identitas barunya sebagai Universitas Sains dan Teknologi Indonesia, USTI menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak kemajuan pendidikan tinggi di Riau dan Indonesia.

“Perubahan ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami untuk terus berinovasi, memperluas bidang keilmuan, dan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks,” ujar salah satu pimpinan yayasan dalam sambutan resminya.

Kini, USTI melangkah dengan keyakinan penuh — mengusung semangat transformasi, integritas, dan inovasi menuju universitas unggul yang berkontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan.





Sosial Media
Pengunjung
Pengunjung hari ini : 26
Total pengunjung : 138721
Pengunjung Online: 1
Lokasi Kampus